HUKRIM

Lapas I Madiun Laksanakan Kegiatan Pemasyarakatan Sehat Pembersihan Drainase Dan MCK Semarakan HBP Ke-60

×

Lapas I Madiun Laksanakan Kegiatan Pemasyarakatan Sehat Pembersihan Drainase Dan MCK Semarakan HBP Ke-60

Share this article

MADIUN,BUSERJATIM.COM GROUP – Masih dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun Kanwil Kemenkumham Jatim menggelar serangkaian kegiatan pemasyarakatan sehat dengan fokus utama pada pembersihan drainase dan MCK . Kegiatan ini diikuti oleh seluruh petugas Lapas sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesehatan lingkungan, Jum’at (19/04).

Kegiatan ini juga sebagai bukti nyata kontribusi petugas Lapas I Madiun dalam menjaga fasilitas dan kebersihan lingkungan Lapas, Kalapas I Madiun Kadek Anton Budiharta Menyampaikan “Kegiatan kebersihan lingkungan meliputi Drainase di area branggang dan MCK ini dilakukan dalam menjaga lingkungan lapas agar tetap bersih dan sehat serta diharapkan peran aktif seluruh pihak dapat bertanggungb jawab menjaga lingkungan”,ungkap Kadek Anton.

Pada kegiatan ini seluruh petugas saling bahu membahu membersikan drainase dan MCK dengan memakai alat yang telah disiapkan sehingga semua target yang telah ditentukan untuk dibersihkan dapat terselesaikan semua.

Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mengatakan dengan lingkungan yang bersih dan sehat diharapakan warga binaan dapat meneladani serta turut menjaga kebersihan dilingkungan lapas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Polemik Dugaan Intimidasi Polwan Terhadap Jurnalis di Renon, Ini Penjelasan Aipda Pt Denpasar – Polemik dugaan intimidasi yang dilakukan seorang oknum polisi wanita (Polwan) terhadap jurnalis Radar Bali di kawasan Lapangan Renon, Denpasar, menuai perhatian publik. Namun, oknum yang disebut, yakni Aipda Pt, membantah keras tudingan tersebut dan memberikan klarifikasi atas insiden yang terjadi pada Minggu (6/7/2025) sore. Kepada Radar Bali, Aipda Pt menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan intimidasi. Ia menyebut bahwa kejadian bermula saat dirinya kebetulan melintas dan melihat dua orang jurnalis tengah terlibat adu argumen sembari saling merekam satu sama lain menggunakan ponsel. > “Saya berharap media besar seperti Radar Bali tidak memuat berita yang menyimpang dari fakta hanya karena sentimen pribadi. Perlu saya tegaskan, saya tidak pernah melakukan intimidasi,” ujar Aipda Pt melalui pesan WhatsApp, Minggu malam. Menurutnya, upayanya murni untuk meleraikan adu mulut dan menjaga ketertiban di ruang publik, mengingat lokasi kejadian berada di kawasan strategis yang saat itu sedang dijaga karena keberadaan Kapolda dan pejabat utama (PJU) Polda Bali. > “Saya khawatir pertikaian tersebut bisa memicu kekerasan fisik. Maka saya bertanya, ada masalah apa? Saya imbau agar diselesaikan secara dewasa, atau jika perlu, laporkan secara resmi,” tambahnya. Setelah itu, kedua jurnalis dikabarkan menghentikan aksi saling merekam dan membubarkan diri. Aipda Pt juga menyampaikan bahwa ia sempat menegur salah satu jurnalis Radar Bali karena melanggar aturan lalu lintas, yakni berboncengan tanpa helm saat melintasi gapura utama lapangan. > “Saya lakukan itu bukan karena hubungan pribadi atau institusi, tapi karena tanggung jawab sebagai aparat untuk menjaga ketertiban umum,” katanya. Namun demikian, Aipda Pt menyayangkan itikad baiknya justru disalahartikan. Ia menyebut berita yang terbit sebagai fitnah dan penyimpangan fakta. Respons dari Wartawan Lain: Soal Etika dan Profesionalisme Sementara itu, dalam keterangan terpisah, jurnalis independen bernama Dede yang juga terlibat dalam insiden tersebut, menyatakan bahwa komunikasi awal dari pihak Radar Bali tidak mencerminkan etika profesional antar sesama wartawan. > “Dia berbicara kasar dan meremehkan media kecil, dengan mengatakan media saya tidak terdaftar di Dewan Pers. Padahal seharusnya, media besar justru merangkul, bukan melecehkan,” ucap Dede. Dede mengaku kecewa karena momen ketegangan tersebut justru dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk memperkeruh suasana dengan narasi sepihak. Pentingnya Etika dan Klarifikasi dalam Dunia Jurnalistik Polemik ini menyoroti pentingnya sikap profesional, etika komunikasi, dan verifikasi fakta dalam pemberitaan, terutama jika melibatkan sesama wartawan dan aparat penegak hukum. Insiden kecil di ruang publik berpotensi membesar apabila tidak diiringi itikad baik dan klarifikasi yang adil. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari institusi kepolisian (Polda Bali) terkait dugaan intimidasi tersebut. Namun, publik berharap agar kedua belah pihak dapat menyelesaikan perbedaan secara bijak demi menjaga hubungan harmonis antara media dan aparat di lapangan Red
HUKRIM

DENPASAR, BUSERJATIM.COM GROUP – Polemik dugaan intimidasi yang…