MAJALENGKA -Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi merekomendasikan H Karna Sobahi sebagai calon bupati Majalengka di Pilkada Serentak 2024.
Pernyataan itu terungkap saat jajaran pengurus DPC PDIP Majalengka menggelar jumpa pers bersama para awak media di kantor DPC PDIP setempat, Rabu 12 Juni 2024.
Sekretaris DPC PDIP Majalengka, Tarsono D. Mardiana menegaskan bahwa saat ini secara legal H Karna Sobahi telah resmi mendapatkan mandat dari DPP PDIP untuk ditugaskan sebagai calon bupati yang diusung partai berlambang banteng moncong putih.
“Surat rekomendasi sebagai calon bupati dari DPP PDIP sudah diterima Ketua DPC PDIP, Pak Dr. H. Karna Sobahi, M.M.Pd,” kata Tarsono yang mengawali pernyataan di hadapan puluhan wartawan di Kantor DPC PDIP Majalengka, Rabu (12/6/2024).
Mantan Wakil Bupati Majalengka Periode 2018-2023 ini juga menginstruksikan seluruh kader PDIP, mulai dari tingkat cabang, PAC, hingga anak ranting, yang mencapai 12 ribu ranting, untuk bersatu dan bekerja keras dalam memenangkan Karna Sobahi di Pilkada Serentak 2024.
“Mari kita sukseskan Pilkada Majalengka dengan cara memenangkan calon dari PDIP yaitu Pak Haji Karna. Lanjutkan dua periode,” tegas Tarsono.
Sementara, Ketua DPC Majalengka Karna Sobahi yang juga bakal calon bupati Majalengka Periode 2024-2029, menyatakan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh DPP PDIP.
Dirinya menegaskan, siap mengemban amanah dan melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Majalengka dengan mengusung visi-misi “Mapag Majalengka Bagja Raharja”.
Ia menyebut, visi tersebut bertujuan untuk membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Majalengka. Sekaligus melanjutkan keberhasilan pembangunan di Majalengka saat ini.
“Saya sangat bersyukur atas rekomendasi yang diberikan partai kepada saya. Ini adalah amanah besar yang akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” ujar Karna.
Dengan dikeluarkannya surat dari DPP PDIP ini juga sekaligus menepis tudingan negatif terkait rumor ke siapa, rekomendasi DPP PDIP akan diberikan.
“Sudah tidak usah dijelaskan lagi ini sudah terang benderang,”ucapnya.
Karna menambahkan, sesuai arahan dengan DPP PDIP dengan berkaca pada Pemilu 2024 kemarin, PDIP diminta untuk menjalin koalisi dengan parpol lainnya, meski bisa mengusung sendiri.
Komunikasi politik itu pun, lanjut Karna, sudah dijalani baik dilakukan secara formal maupun non formal. Bukan hanya dengan parpol peraih kursi di Pemilu 2024, namun juga parpol non parlemen.
Selain partai-partai besar, PDIP juga telah melakukan pendekatan informal dan partai-partai non-parlemen.
Menurut Karna, diskusi dengan berbagai partai dilakukan untuk memastikan bahwa pembangunan di Majalengka itu harus dilakukan secara bersama-sama, tanpa memandang siapa yang nanti menjadi pemenang di Pilkada.
“Kami sudah mengajak diskusi dengan partai-partai non-parlemen karena kami ingin Majalengka ke depan dibangun bersama. Terlepas siapa pemenangnya nanti, jika sudah terpilih nanti,” tegas Karna. *