Majalengka – Dinas PUTR menghilang saat DPRD Majalengka mengkritik kualitas jalan yang cepat rusak dan saluran yang cepat jebol.
Anggota Komisi III DPRD Majalengka, Agus Subagja, mengatakan kejadian ini terjadi saat rapat evaluasi kinerja triwulan ketiga antara Dinas PUTR Majalengka dan Komisi III DPRD Majalengka.
Saat rapat, DPRD mengkritik kualitas proyek infrastruktur yang dinilai cepat rusak meskipun anggaran yang dialokasikan untuk PUTR mencapai Rp209 miliar.
“Kami ingin tahu alasan kenapa banyak proyek jalan yang cepat rusak dan saluran yang tidak tahan lama. Ini uang rakyat, jadi harus ada transparansi,” ujar Agus kepada wartawan, Minggu 27 Oktober 2024.
Namun, situasi menjadi panas ketika rapat ditunda sementara untuk istirahat, sholat, dan makan (ishoma). Setelah ishoma, para anggota DPRD mendapati bahwa pihak PUTR telah meninggalkan ruang rapat tanpa memberikan konfirmasi atau alasan yang jelas.
Agustinus Subagja mengungkapkan kekecewaan Komisi III dengan tindakan PUTR tersebut.
“PUTR hadir dari jam 9 pagi, dan saat rapat hendak dimulai kembali, mereka sudah tidak ada di tempat. Ini seperti anak sekolah dasar yang langsung pulang tanpa konfirmasi. Kamilah merasa tersinggung karena rapat belum selesai, dan ada kesan seperti ada yang disembunyikan,” tegas Agus dengan nada kecewa.
Agustinus Subagja menambahkan, transparansi dari PUTR sangat penting, mengingat ini adalah dana publik yang harus dipertanggungjawabkan.
Dia memperingatkan agar kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari dan meminta PUTR untuk bekerja dengan lebih profesional serta terbuka kepada publik.
“Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi. Kami ingin keterbukaan, bukan seolah-olah ada yang ditutupi. Saya harap ke depannya PUTR dapat lebih menghargai forum ini,” tegas Agus.
Rapat Sejumlah pimpinan dan angota DPRD, serta Komisi III Majalengka turut hadir dalam rapat yang terjadi pada Rabu 23 Oktober 2024.
Hingga berita ini diterbitkan, Dinas PUTR Majalengka belum merespon atas kejadian tersebut.
