Majalengka, ppnews.id – Polemik mengenai pungli serta diskriminasi terhadap tenaga kerja laki-laki di Kabupaten Majalengka selalu menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, namun apakah kebenaran mengenai banyaknya pungli kepada para pelamar kerja maupun persyaratan jenis kelamin perempuan yang menjadi prioritas industri yang ramai diperbincangkan benar adanya?
Media mencari kebenaran informasi dengan berdialog bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah, H. ARIF DARYANA, A.P., M.Si. pada hari Kamis (06/02/2025) di kantor Dinas Ketenagakerjaan Koperasi Dan UKM.
Kepala Dinas menerangkan jumlah perusahaan yang berkomunikasi dengan Dinas sebanyak 339, perusahaan tersebut yang melaksanakan peraturan perundang-undangan seperti mencatat peraturan perusahaan, melaporkan kepesertaan BPJS dan sebagainya.
“339 perusahaan tersebut yang selalu kita pantau disisi ketentuannya, serikat kerjanya dan lain sebagainya” Ungkap Arif
Masih kata Arif, berbicara tentang ketenagakerjaan dalam data yang ada tenaga kerja usia produktif yang bekerja di Kabupaten Majalengka masih lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan.
Lalu dari segi polemik mengenai pungli ketenagakerjaan di Majalengka, Arif menerangkan jika pertanyaan mungkinkah pihak manajemen perusahaan meminta uang? Maka jawabannya mungkin-mungkin saja, semua perusahaan kita pantau semua.
Namun apabila yang meminta uang bukan pihak perusahaan, maka pihak mana lagi? Saya tidak tau siapa karena sudah di luar ranah kami.
“Saya tidak menyatakan organisasi mana atau siapa, yang jelas kaitan dengan orang mau masuk ke perusahaan itu harus membayar sejumlah uang tertentu maka tidak dibenarkan dan menyalahi aturan, itu sudah masuk kategori pungli” Jelasnya
Orang yang mau bekerja di perusahaan bisa melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) baik itu LPK Pemerintah, Swasta maupun LPK perusahaan itu sendiri. Tentunya melalui LPK dibutuhkan biaya untuk pelatihan, dengan biaya yang telah ditentukan oleh kebijakan LPK masing-masing. Arif menyampaikan bahwa yang tidak boleh itu ketika ada orang mau bekerja di perusahaan melalui pihak di luar ketiga lembaga tersebut.
“Kami juga setiap saat mengadakan pelatihan, saat ini kita ada 64 orang yang sedang dididik yang lokasi pelatihannya di SIKIM” Imbuhnya
Menurut data, Kabupaten Majalengka Produktivitas tertinggi berada di sektor industri, pertanian dan perdagangan. Dari sisi lapangan kerja tertinggi berada disektor pertanian, industri dan perdagangan. Ketiga sektor tersebut yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Arif berharap iklim investasi dapat tumbuh dan berkembang di Majalengka berdasarkan perencanaan yang telah dibuat dan berjalan sesuai dengan pemetaan teorinya. Selain itu diharapkan para pekerjanya siap untuk mendukung Majalengka masuk ke dalam dunia industri.
“Siap itu adalah bagaikan kita meningkatkan kapasitas diri kita melalui pelatihan juga pendidikan” Pungkasnya (Ruli)